IRWIL I: INTEGRITAS KUNCI PELAYANAN PUBLIK BERKUALITAS

Batam – Inspektur Wilayah I Ika Yusanti berikan penguatan pada peserta Pelatihan Teknis Keimigrasian Dokumen Fraud Angkatan I dan II Metode Pembelajaran Klasikal yang dilaksanakan pada King’s Hotel Batam pada hari Senin (22/04/2024)

Pada kesempatannya, Ika menyampaikan dirinya ingin menghilangkan kesan Inspektorat Jenderal sebagai watchdog atau mencari-cari kesalahan semata.

“Kami hadir disini untuk menghilangkan kesan Inspektorat itu sebagai watchdog. Karena sebetulnya tugas kami itu sebagai Quality Assurance dan Consultant ,” ungkap Ika.

Lebih lanjut, dirinya memberikan penguatan terkait Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 terkait Pelayanan Publik. Ika berinteraksi langsung dengan para peserta diklat dengan melakukan tanya jawab terkait azas pelayanan, hak dan kewajiban, perilaku pelaksana dan partisipasi masyarakat.

Tak lupa, Ika memberikan tips kepada kantor imigrasi untuk mendapatkan predikat WBBM agar melibatkan masyarakat saat membuat inovasi.

“Pada saat menyusun inovasi, libatkan masyarakat,” pesan Ika.

Kemudian, Ika memasuki materi terkait Integritas. Dirinya mendeskripsikan bahwa integritas adalah keselarasan pikiran, perkataan, dan perbuatan dengan standar norma / hukum / nilai yang berlaku.

Ika kemudian menekankan perbedaan terkait pungutan liar, suap dan gratifikasi. Hal ini perlu dipahami oleh para peserta diklat karena sering kali terjadi pada kegiatan pelayanan publik.

Terakhir, Ika membahas terkait strategi pembangunan integritas pelayanan publik yaitu by education, by system, by enforcement, dan by public participation.

Sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah Kepulauan Riau I Nyoman Gede Surya Mataram menyampaikan dalam sambutannya bahwa tugas dan fungsi keimigrasian sebenarnya sangat berat, maka besar harapannya bahwa peserta diklat bersunggung-sungguh dalam mengikuti pelatihan tersebut

“Jangan asal-asalan, diambil ilmunya, dan diterapkan dalam tugas keimigarasian,” pesan Nyoman.

Rinto Gunawan Sitorus sebagai Kepala Badiklat Kumham Kepulauan Riau juga menyampaikan optimismenya dalam mengikuti kontestasi WBK di tahun 2024. Dirinya menyampaikan Kabadiklat Kepri telah bekerja sama dengan Puskesmas Botania untuk melaksanakan pengecekan kesehatan peserta pelatihan, serta menyisipkan materi integritas dan anti gratifikasi sebagai pengetahuan dasar bagi peserta diklat.